AFPI Sebut Anak Muda Jadi Golongan Peminjam Terbanyak di Platform Pinjaman Fintech

- 22 Maret 2024, 15:56 WIB
Ilustrasi pinjaman online atau pinjol.
Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. /Antara/

PIKIRAN RAKYAT PAMEKASAN - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkap bahwa usia produktif, termasuk di antaranya usia muda merupakan borrower atau peminjam paling banyak pada financial technologi (fintech) lending platform (platform pinjaman teknologi keuangan).

"Dari survei dan riset kami bahwa peminjam paling banyak adalah usia dari 20 tahun sampai 34 tahun, itu (jumlahnya) hampir 80 persen di platform pinjaman tunai," ujar Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar, dikutip dari Antara pada Jumat, 22 Maret 2024.

Entjik mengatakan bahwa gaji anak muda dengan pengalaman kerja di bawah lima tahun kebanyakan habis beberapa minggu setelah diterima untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Kenapa Mudik Pakai Sepeda Motor Jarak 100 Km Perlu Dilarang? Begini Kata Pengamat

Fenomena tersebut, menurutnya, merupakan hal yang umum terjadi, dan tidak hanya dijumpai di Indonesia, melainkan negara-negara luar, seperti Singapura dan China.

Meski begitu, mereka ternyata masih mampu untuk membayar pinjaman mereka dengan pembayaran yang tergolong lancar, sebagaimana yang disampaikan Direktur Komunikasi Korporat AFPI Andrisyah Tauladan.

"Karena mereka ini kan merupakan masyarakat yang berpenghasilan, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut, dan selama ini rata-rata pembayaran mereka masih tergolong baik dan lancar, yang gagal bayar hanya di bawah tiga persen," ujar Andrisyah.

Andrisyah menyebut jumlah nilai pinjaman rata-rata usia produktif di platform pinjaman teknologi keuangan beragam, tergantung penghasilan masing-masing individu, namun berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta dan Rp5 juta sampai dengan Rp10 juta.

Pada kesempatan yang sama, UKU, platform pinjaman teknologi keuangan anggota AFPI menyebut 66 persen dari peminjam usia produktif di platformnya berstatus sebagai karyawan, dan meminjam dengan tujuan paling banyak untuk modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Pekerjaan dan tujuan penggunaan dananya itu 66 persen adalah karyawan dan tujuan penggunaannya adalah untuk modal usaha UMKM," kata CEO UKU Tony Jackson.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x